SEKILAS INFO
Slogan

Kerja Keras, Ikhlas, Rela Berkorban Tanpa Pamrih

TANGGAL
Calendar Widget by CalendarLabs
WAKTU
PENGUNJUNG

Prinsip pengembangan kurikulum operasional sekolah bertujuan untuk membantu proses berfikir dalam menyusun kurikulum operasional sekolah. Satuan pendidikan memiliki kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari kurikulum operasional sekolah. Sebagai pemimpin proses belajar di satuan pendidikan, kepala sekolah perlu melakukan refleksi sebagai bagin aktivitas sehari-hari. Proses refleksi menjadi budaya dan kebiasaan yang dilakukan secara personal dan sebagai bagian diskusi dengan seluruh anggota sekolah.

Memahami Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum

Kerangka berisi tujuan-tujuan yang hendak dicapai dalam konteks luas dan jangka panjang. Diharapkan kerangka dasar ini menjadi kompas dalam menunjukkan arah pendidikan Indonesia. Berikut sekilas penjelasan mengetai dokumen yang selalu menjadi rujukan ketika mengembangkan kurikulum satuan pendidikan.

  • Tujuan Pendidikan Nasional – Tujuan Pendidikan Nasional menjadi rujukan dalam penyelenggaraan pendidikan di Indonesia. Tujuan Pendidikan Nasional ini sudah diterjemahkan dalam profil pelajar pancasila.
  • Profil Pelajar Pancasila – Profil Pelajar Pancasila berperan menjadi penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaharuan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk kurikulum, pembelajaran, dan asesmen. Dari perspektif penyusunan kurikulum, profil pelajar Pancasila adalah tujuan dasar (aim) atau aspirasi yang perlu dicapai, atau yang disebut juga dengan long-term outcomes (iuran jangka panjang), Profil Pelajar Pancasila merupakan interpretasi dari Tujuan pendidikan Nasional dan Visi pendidikan Indonesia, yang digunakan sebagai rujukan penyusunan Standar Nasional Pendidikan dan Kurikulum.
  • Standar Nasional Pendidikan – Standar pendidikan yang diacu sebagai kerangka dan sudah diterjemahkan pada struktur kurikulum, prinsip pembelajaran dan Asesmen serta capaian pembelajaran.
  • Struktur Kurikulum – Struktur Kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah menjadi acuan sekolah untuk mengembangkan kurikulum menuju tercapainya profil pelajar pancasila dapat ditambahkan dengan kekhasan sekolah sesuai dengan visi, misi, dan tujuan sekolah. Struktur kurikulum ini berisi kegiatan intrakurikuler, termasuk pembelajaran berbasis projek untuk penguata profil pelajar pancasila. Khusus PAUD, projek penguatan profil pelajar pancasila tidak terpisah dari kegiatan pembelajaran dan program lainnya.
  • Khusus SMK ditambah dengan pengembangan karakter dan budaya kerja sebagai wadah untuk pengatan profil pelajar pancasila, dan khusus SIB ditambah dengan Keterampilan pilihan dan program Kebutuhan Khusus.
  • Prinsip Pembelajaran dan Asesmen – prinsip pembelajaran dan asesmen menjadi rujukan dalam menyelengarakan pembelajaran dan asesmen di sekolah.
  • Caaian Pebelajaran – Capaian pembelajaran merupakan kompetensi yang harus dicapai peserta didik sesuai dengan fase perkembangannya, pada jenjang PAUD, capaian pembelajaran telah memasukkan esensi dimensi-dimensi profil pelajar pancasila, sehingga capaian pembelajaran dapat dignakan sebagai arus utama pembelajaran.

Kurikulum opeasional di satuan pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran untuk mejadikannya bermakna, kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunaka sebagai pedoman penyelnggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu (UU Sisdiknas 2003). Pemerintah pusat menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikuum yang menjadi acuan untuk pengembangan kurikulum operasional satuan pendidikan.

Komponen dalam kurikulum operasional ini disusun untuk membantu proses berfikir dan pengembangan pembelajaran di satuan pendidikan. Dalam pengembangannya, dokumen ini juga merupakan hasil refleksi semua unsur pendidik di satuan pendidikan yang kemudian ditinjau secara berkala guna diselesaikan dengan dinamika perubahan dan kebutuhan peserta didik.

Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan.

  1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik, profil pelajar pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam menyusun kurikulum operasional sekolah.
  2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusu SMK), dan menunjukkan karakteristik kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SIB)
  3. Esensial, yaitu membuat semua unsur informasi penting / utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami.
  4. Akuntabilitas, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
  5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan, pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan komite satuan pendidikan dan  berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor kementerian yang menyenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan kewenangannya.

Profil Pelajar Pancasila sebagai acuan dalam menyusun visi, misi, dan tujuan di satuan pendidikan profil pelajar pancasila dirancang untuk menjawab satu pertanyaan besar, yaitu “pelajar dengan profil (kompetensi) seperti apa yang ingin dihasilkan oleh sistem pendidikan indonesia?” 

“Pelajar Indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila”

Pernyataan ini berkaitan dengan dua hal, yaitu kompetensi untuk menjadi warga negara Indonesia yang demokratis dan untuk menjadi manusia unggul dan produktif di abad ke-21. Dalam hal ini, peserta didik Indonesia diharapkan dapat berpartisipasi dalam pembangunan global yang berkelanjutan serta tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.

Profil Pelajar Pancasila memiliki enam kompetensi yang dirumuskan sebagai dimensi kunci. Keenamnya saling berkaitan dan menguatkan sehingga upaya mewujudkan profil pelajar pancasila yang utuh membutuhkan berkembangnya keenam dimensi tersebut secara bersamaa, tidak parsial.

Keenam dimensi tersebut adalah :

  1. Beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan beraklhak mulia.
  2. Berkebhinekaan global
  3. Bergotong royong.
  4. Mandiri.
  5. Bernalar Kritis.
  6. Kreatif

Dimensi -dimensi tersebut menunjukkan baha profil pelajar pancasila tidak hanya fokus pada kemampuan kognitif, tetapi juga sikap dan perilaku sesuai jati diri sebagai bangsa Indonesia sekaligus warga dunia.

Penjelsasan di atas menggambarkan posisi dan fungsi Profil Pelajar Pancasila dalam kurikulum sekolah, yaitu sebagai :

  1. Tujuan Jangka panjang segala proses pembelajaran yang berlangsung di sekolah.
  2. Kompetensi dan karakter yang perlu dikembangka oleh setiap warga sekolah.
  3. Benang merah yang menyatukan segala praktik yang dijalankan di sekolah.

Karakteristik satuan pendidikan

Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang menggambarkan keunikan sekolah dalam hal peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan. Untuk SMK, karakteristik melingkupi satuan pendidikan dan program keahliannya.

Visi, Misi, dan tujuan

Visi

  • menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam jangka panjang sekolah dan nilai-nilai yang dituju
  • nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat mencapai Profil Pelajar Pancasila

Misi

  • misi menjawab bagaimana sekolah mencapai visi
  • nilai-nilai yang penting untuk dipegang selama menjalankan misi

Tujuan

  • tujuan akhir dari kurikulum sekolah yang berdampaka pada peserta didik
  • tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi
  • strategi sekolah untuk mencapai tujuan pendidikannya
  • kompetensi/karakteristik yang menjai kekhasan lulusan sekolah tersebut dan selaras dengan profil Pelajar Pancasila

Untuk SMK vsisi dan misi disusun untuk lingkup sekolah, sedangkan tujuan disusun untuk lingkup program keahlian berdasarkan analisis kebutuhan dunia kerja.

Pengorganisasian Pembelajaran

Cara sekolah mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu, dan beban belajar, cara sekolah mengelola pembeljarannya untuk mendukung pencapaian CP dan Profil Pelajar Pancasila (misalnya : Mingguan, sistem blok, atau cara pengorganisasian lainnya).

  • intrakulikuler, berisi muatan / mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok). Untuk SMK, mata peljaran dan / atau konsentrasi disusun oleh satuan pedidikan bersama dunia kerja.
  • Profil Penguatan Profil Pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada profil pelajar pancasila pada tahun ajaran tersebut. Untuk PAUD projek penguatan profil pelajar pancasila disatukan dalam kegiatan pembelajaran, tidak terpisah dengan intrakurikuler dan ekstrakurikuler. Untuk SMK, Projek ini ditambah dengan tema Kebekerjaan dan Budaya kerja sehingga namanya menjadi projek penguatan profil pelajar pancasila dan Budaya Kerja.
  • Praktik Kerja Lapangan (PKL, untuk SMK). Menyiapkan peserta didik agar memiliki pengalaman dan kompetensi di dunia kerja.
  • Ekstrakurikuler.  Gambaran ekstrakurikuler dalam bentuk matriks / tabel. 

Rencana Pembelajaran

  • Rencana pembelajaran, terdiri dari rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan seperti silabus, atau alur pembelajaran / unit mapping lengkap dengan gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup kegiatan intrakurikuler dan projek penguatan profil pelajar pancasila, serta program prioritas satuan pendidikan.
  • Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) / Modul Ajar (MA) atau rencana kegiatan lainnya. Untuk dokmentasi rencana pembelajaran ini, satuan pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh RPP / MA atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian lampiran.

Pendampingan, evaluasi, dan pengembagan profesional

Kerangka bentuk pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional yang dilakukan untuk peningkatan kualitas pembelajaran secara berkelanjutan di satuan pendididkan. Pelaksanaan ini dilakukan oleh para pemimpin satuan pendidikan secara internal, dan bertahap sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan.

Lampiran

  • Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas
  • Contoh rencana kegiatan projek penguatan profil pelajar pancasila
  • Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik sekolah

Berikut ini contoh-contoh Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan (KOSP) Implementasi Kurikulum Merdeka :

  • Panduan Pengembangan KOSP Kurikulum Merdeka (Unduh)
  • Contoh KOSP SD Model 1 (Unduh)
  • Contoh Lampiran KOSP SD Model 1 (Unduh)
  • Contoh KOSP SD Model 2 (Unduh)
  • Contoh Lampiran KOSP SD Model 2 (Unduh)

 

  • Contoh KOSP SMA Model 1 (Unduh)
  • Contoh Lampiran KOSP SMA Model 1 (Unduh)
  • Contoh KOSP SMA Model 2 (Unduh)
  • Contoh Lampiran KOSP SMA Model 2 (Unduh)
  • Contoh KOSP SMA Model 3 (Unduh)
  • Contoh Lampiran KOSP SMA Model 3 (Unduh)

Semoga bermanfaat. Salam dan Bahagia

(Sumber:https://www.datadikdasmen.com/2022/07/kosp-kurikulum-merdeka.html)

whatsapp
whatsapp